300x250 AD TOP

Powered by Blogger.

Saturday 26 October 2013

Tagged under:

Makalah Bata Merah

MAKALAH

CARA PEMBUATAN BATA MERAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Bahan Bangunan


DOSEN PEMBIMBING :
RIFKIANTO, ST, MT


Penyusun:
MUHAMMAD ALBAZZAR


PROGRAM STUDI 
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN
2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Makalah Pembuatan Batu Bata”.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa,penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun sangat sederhana.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.


Pasuruan, 24 Oktober 2013
  
(Penyusun)    



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I        PENDAHULUAN................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah......................................................................... 2
C. Rumusan Masalah............................................................................ 2
D. Batasan Masalah.............................................................................. 2
E. Tujuan dan Manfaat......................................................................... 2
BAB II       DASAR TEORI....................................................................................
A.  Dasar Teori Pembuatan .....................................................................
B.  Dasar Teori Yang Dijual Di Pasar......................................................
BAB III     METODIOLOGI..................................................................................
A.  Folowchart.........................................................................................
BAB IV     PEMBAHASAN...................................................................................
A.  Sejarah Singkat Pembuatan Batu Bata........................................... 10
B.  Fungsi Batu Bata................................................................................
C.  Alat dan Bahan Dalam Pembuatan Batu Bata...................................
D.  Memilih Tanah Yang Tepat................................................................
E.   Proses Pembuatan Batu Bata.............................................................
F.   Keunggulan Batu Bata.......................................................................
G.  Kekurangan Dinding Bata Merah......................................................
H.  Syarat-Syarat Batu Bata.....................................................................
I.     Pengujian Bata...................................................................................
BAB V       PENUTUP.............................................................................................
A.  Kesimpulan.........................................................................................
B.  Saran...................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
           
Batu bata merupakan salah satu komponen yang penting pada suatu bangunan. Batu bata biasa digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan dinding rumah/gedung. Batu bata sering dipilih sebagai bahan alternatif utama penyusun bangunan karena harganya yang relatif murah, mudah diperoleh, memiliki kekuatan yang cukup tinggi, tahan terhadap pengaruh cuaca, dan tahan terhadap api. Pada umumnya pembuatan bata merah pejal dengan cara dibakar dengan suhu 800°C sehingga tidak hancur bila direndam dalam air, sedangkan pembakarannya menggunakan sekam padi atau kayu bakar yang dapat menimbulkan polusi udara melalui emisi CO2.
Disamping itu juga pembuatan batu bata merah dipengaruhi oleh cuaca maka apabila kondisi cuaca yang kurang baik akan sangat mempengaruhi pembuatan batu bata dan produktivitas akan menurun sehingga batu bata akan sulit untuk didapatkan. Sedangkan bahan dasar bata merah pejal biasanya diambil dari galian tanah sawah yang subur atau tanah liat, hal ini dapat merusak lingkungan lokal disebabkan karena pertambangan tanah liat secara berlebihan.Batu  bata yang banyak tersedia kebanyakan mudah retak, hancur, permukaan yang tidak rata, dan sudut yang tidak siku akibat kualitas batu bata yang kurang. Maka dalam hal ini pada pembuatan batu bata perlunya peningkatan mutu yang dihasilkan secara efektif, ramah lingkungan, praktis dan murah. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memperbaiki karakteristik mekanis dan fisis batu bata, hal ini dapat dilakukan dengan cara mencampurkan bahan – bahan yang bersifat pozzolan seperti abu sekam padi (rice husk ask / RHA) dengan limbah karbit (calcium carbide residue / CCR) kedalam bahan dasar pembuatan batu bata. Pencampuran RHA dan CCR didasarkan pada reaksi senyawa SiO2 yang terdapat pada abu sekam padi dan senyawa CaO yang terdapat pada limbah karbit. Reaksi dari senyawa-senyawa ini akan membentuk bahan-bahan yang memiliki daya pengerasan yang dapat menyatukan bahan-bahan pembentuk batu bata, sehingga akan meningkatkan kuat tekan batu bata.
Disamping itu pemanfaatan limbah karbit dan abu sekam padi untuk bahan campuran pembuatan batu bata dapat mengurangi penambangan tanah liat yang berlebihan dan memberikan salah satu solusi pemecahan masalah lingkungan akibat limbah karbit yang dihasilkan dari aktifitas Industri Las Karbit, serta memberikan nilai jual bagi limbah karbit yang selama ini hanya menjadi bahan buangan. Pada penelitian ini batu bata yang telah dicetak tidak melalui proses pembakaran. Hal ini sangat membantu karena kita dapat mengurangi polusi udara serta mempermudah dan menghemat biaya produksi. Dengan semakin meningkatnya pembangunan di negeri ini, maka kebutuhan akan bahan bangunan batu bata juga semakin meningkat.Sampai saat ini,cara pembuaatan batu bata pun juga masih banyak yang menggunakan metode tradisional atau secara manual. Hal ini dikarenakan para pembuatnya sudah terbiasa menggunakan cara ini, karena jika ingin menggunakan teknologi akan membutuhkan biaya yang cukup mahal.



B.     Identifikasi Masalah
1.   Sejarah singkat tentang pembuatan batu bata?
2.   Apa sajakah alat-alat dan bahan-bahan yang di butuhkan dalam pembuatan bata?
3.   Bagaimana cara memilih tanah yang baik untuk bahan pembuatan bata?
4.   Bagaimana proses pembuatan batu bata ?
5.   Barapa lama proses pembuatan batu bata dan omset penjualan perbulan berapa ?
6.   Apakah Keunggulan dan kekurangan batu bata ?
7.   Apa syarat-syarat batu bata yang sesuai dengan SNI ?
8.   Bagaimana cara menguji kekutan batu bata ?
      
C.     Rumusan Masalah
Pada bahan RHA dan CCR memiliki reaksi senyawa SiO2 dengan CaO yang akan membentuk suatu bahan yang mempunyai daya pengerasan seperti semen, sehingga pada pembuatan batu bata reaksi ini dapat meningkatkan kuat tekannya dan tahan terhadap air meskipun batu bata tersebut tanpa mengalami proses pembakaran.
Pencampuran RHA dan CCR dapat membantu mengurangi polusi lingkungan serta mengurangi kerusakan alam akibat eksploitasi tanah sawah atau tanah liat yang berlebihan dalam pembuatan batu bata merah. Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah mutu batu bata merah dan kuat tekan batu bata tersebut tanpa melalui proses pembakaran. 

D.  Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang dirumuskan pada penelitian ini antara lain:
1. Bahan dasar yang digunakan pada penelitian ini menggunakan tanah liat yang
berasal dari Pasuruan.
2. Bahan campuran yang digunakan pada penelitian ini berasal dari sekam padi sebagai bahan bakar batu bata di Pasuruan.
3. Pengujian kualitas dan karakteristik batu bata meliputi uji serap air,uji kekerasan batu bata, uji bentuk dan ukuran batu bata, uji bunyi, dan uji kandungan garam pada batu bata.

E.  Tujuan dan Manfaat
Mencari tahu bagaimana proses pembuatan bata yang sebenarnya dan memberikan pengetahuan tentang pembuatan batu bata tersebut pada mahasiswa teknik sipil agar menguasai salah satu bahan bangunan yang sering dipakai dalam pembuatan bangunan selama ini.
Selain itu juga untuk mengetahui apa ciri-ciri bata yang kuat untuk membuat bangunan, karena setiap batu bata mempunyai kekuatan sendiri-sendiri.








BAB II
DASAR TEORI
A.     Dasar Teori Pembuatan
B.      Dasar Teori Yang Dijual Di Pasar

BAB IV
 PEMBAHASAN
A.    Sejarah Singkat Pembuatan Batu Bata
Sejak zaman nenek moyang dulu pembuatan batu bata telah ada walaupun secara manual, dari situlah para warga mulai  pempelajari dan mengetahui tata cara pembuatan batu bata, mulai dari pencarian bahan sampai proses pembakarannya.
     Meskipun secara manual kualitas batu bata yang dihasilkan cukup bagus mengingat tanh yang digunakan untuk pembuatan batu bata adalah tanah liat yang mempunyai susunan tanah yang sangat kuat.
Batu bata merupakan salah satu bahan dasar dalam membuat tembok rumah atau bangunan lain yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Permintaan batu bata terus meningkat seiring dengan banyaknya masyarakat yang ingin membangun maupun merenofasi rumahnya. Untuk itu, pembuatan batu bata dapat member peluang bisnis yang menjanjikan.


B.  Fungsi Batu Bata
Siapapun tahu tentang batu bata meskipun bukan pekerja bangunan. Batu bata sangat akrab dengan kehidupan kita, berasal dari tanah liat yang dibentuk dengan cetakan berukuran tertentu kemudian dibakar.Yang tidak kalah penting dalam menjaga mutu dari dinding adalah spesi atau perekat antar bata. campuran yang baik akan menyebabkan dinding kita awet dan bisa bertahan terhadap resapan air dari tanah maupun air hujan. Semakin baik kualitas spesi yang digunakan untuk merekatkan bata semakin berkualitas pula dinding yang kita dapat.
Memiliki kwalitas yang bermacam – macam tergantung bahan yang dibuat serta media pembakarnya. Ada yang membakar menggunakan sekam ada pula yang menggunakan kayu bakar. Kwalitas pembakaran denbgan kayu bakar memiliki grid yang lebih tinggi atau berkualitas lebih baik. Batu bata bisa juga berfungsi sebagai gewel, mempunyai nilai yang lebih ekonomis dari pada kita mengguakan kuda-kuda dari kayu. Dinding yang menggunakan bahan batu bata memiliki daya serap terhadap panas cukup baik sehingga terasa nyaman.
Harganya yang relatif murah dan banyak tersedia menjadi pilihan terbaik sampai saat dewasa ini untuk bangunan rumah tinggal. Yang tidak kalah penting dalam menjaga mutu dari dinding adalah spesi atau perekat antar bata. campuran yang baik akan menyebabkan dinding kita awet dan bisa bertahan terhadap resapan air dari tanah maupun air hujan. Semakin baik kualitas spesi yang digunakan untuk merekatkan bata semakin berkualitas pula dinding yang kita dapat.




C.    Alat dan Bahan Dalam Pembuatan Batu Bata
Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah dibersihkan dari kerikil dan batu-batu lainnya. Tanah ini banyak ditemui di sekitar kita. Itulah salah satu penyebab, batu bata mudah didapatkan. Adakalanya, kita melihat batu bata yang warna dan tingkat kekerasannya berbeda.
Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan bahan baku tanah yang digunakan untuk pepmbuatan batu bataserta perbedaan teknik pembakaran yang diterapkan. Berikut alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan batu bata :

1.  Alat :
1.      Gerobak
2.      Sekop
3.      Tali boflang
4.      Oven(tempat pembakaran)
5.      Bambu (30 cm) dan
6.      Forong(tempat cetak) memiliki lebar 7 cm dan panjang 10 cm
2.  Bahan Utama:
1.      Tanah liat
2.      Sekam padi
3.      Air
3.  Bahan Tambahan
Bata merah dalam proses pembuatanya bukan hanya kegiatan mencetak tanah, mengeringkan dan membakarnya, akan tetapi diperlukan campuran supaya menjadi bata dengan kualitas yang sesuai dengan yang diinginkan, tentu saja juga ada tanah yang bagus tanpa bahan campuran tambahan yang dapat menjadikan bata bagus. Tanah atau kita sebut tanah liat merupakan unsur utama yang membentuk bata kita, akan tetapi diperlukan beberapa unsur tambahan diantaranya adalah:


a.Pasir
Jika hanya tanah liat yang digunakan dalam proses pembuatanya maka setelah proses pembakaran sangat mungkin ditemukan bata dengan susut ukuran yang signifikan, selain itu juga menyebabkan bata melengkung dan juga retak. Nah karena retak, varisi ukuran yang besar, juga bentuk bata yang melengkung merupakan salah satu kejelekan bata merah atau kejelekan batu bata, maka ketika anda mau memilih bata merah hindari kejelekean tadi dan kalau mau tahu salah sau penyebabnya adalah kurangnya pasir dalam prorses pembuatan
bata. Tetapi perlu diingat bahwa terlalu banyak pasir akan menyebabkan bata anda menjadi getas dan lemah, ini juga harus dihindari
b.Kapur
Dalam campuran bata merah yang baik perlu mengandung kapur dalam jumlah tertentu dimana kapur ini berfungsi untuk membantu pelelehan butir-butir pasir dan membantu mengikat butir-butir tanah. Dengan adanya kapur ini akan dihasilkan bata dengan kekuatan yang baik dan bata yang halus. Kapur sebagai campuran dalam membuat bata haruslah berupa serbuk, jika berupa butiran atau bongkahan yang terjadi adalah ketika pembakaran kapur akan menjadi kapur tohor (CaO), yang mana kapur tohor ini jika terkena air akan bereaksi dan mengembang, pengembangan kapur tohor dalam bata ini akan menyebabkan bata menjadi retak.

D.    Memilih Tanah Yang Tepat
Hampir semua jenis tanah dapat digunakan sebagai bahan pembuatan batu bata kecuali yanah yang mengandung pasir atau kapur. Tanah yang mengandung pasir atau kapur akan membuat batu bata mudah pecah. Sedangkan untuk mengetahui tanah itu cocok untuk pembuatan batu bata, maka ada cara untuk mengetahuinya.
Pertama, ambil tanah tersebut, campur dengan air, kemudian diaduk hingga rata. Setelah itu diinjak-injak hingga lumat dan buang kerikil maupun kotorang yang ada. Setelah lumat, tanah direndam selama sehari semalam dan jangan sampe terkena panas matahri. Jika tanah tersebut tidak merekah, berarti tanah tersebut baik untuk bahan batu bata.
Kedua, tanah tersebut dikeringkan dan di bakar, jika berwarna merah menyala saat dibakar, maka bahan tersebut sangat baik untuk pembuatan batu bata.

E.    Proses Pembuatan Batu Bata
Dalam pembuatan batu bata ada 3 tahap yaitu sebagai berikut : 
1.     Tahap penghalusan :
Tanah merah yang sudah ada diangkat kemudian dimasukan ke dalam wadah yang telah disediakan, sebelum dimasukan wadah tersebut diisi  dengan air terlebih dahulu, selanjutnya tanah dimasukan dan diinjak-injak sampai halus.

2.     Tahap percetakan :
Tanah Merah yang sudah dihaluskan sehingga membentuk tanah liat, setelah itu dimasukan kedalam tempat pencetakan (Forong) yang berukuran panjang 10cm dan Lebar 7cm. Setelah dimasukan kedalam cetakan dan di padatkan dengan cara menakan dengan menggunakan tangan, rapikan permukaan corong menggunakan bambu, setelah itu dibagi menjagi tiga bagian dengan cara dipotong dengan menggunakan  benang boflang.
Selanjutnya keluarkan dari cetakan ke tempat yang telah disediakan. Selanjutnya dikeringkan dengan cara menyusun batu bata yang diberi sedikit jarak agar angin dapat masuk. Proses pengeringan juga bergantung dari cuaca. Pengeringan dilakukan dengan cara menyusun bata dengan diberi cela.
3.    Tahap Pembakaran :
Pembakaran batu bata berlangsung di oven yang terbuat dari batu bata yang direkatkan menggunakan tanah liat itu sendiri. Pembakaran menggunakan kayu yang keras seperti : kayu mangga, kenari, linggua dan kayu yang keras lainnya. Proses pembakaran berlangsung selama 2 hari, yaitu 2 siang dan 2 malam. Apabila  tinggi tempat pembakaran kurang dari 4 meter bisa menampung 6000 bata. selanjutnya bata yang telah diuapkan hingga temperatur suhu naik/tinggi, setelah itu didinginkan dan dikeluarkan melewati pintu Oven yang berada di samping.


F.     Keunggulan batu bata :
1.     Keretakan relatif jarang terjadi.
2.     Kuat dan tahan lama.
3.     Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9-12 m2.

G.     Kekurangan dinding bata merah:
1.    Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding lainnya. 
2.   Biaya pengeluaran  lebih tinggi.

H.     Syarat-syarat batu bata:
Persyaratan batu bata atau bata merah menurut SII-0021-78 dan PUBI 1982 adalah sebagai berikut:
1. Bentuk standar bata ialah prisma segi empat panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaan rata dan tidak retak-retak
2. Ukuran standar
Modul M-5a:190x90x65 mm
Modul M-5b:190x140x65 mm
Modul M-6:230x110x55mm
3. Bata dibagi menjadi 6 kelas kekuatan yang diketahui dari besar kekuatan tekan yaitu kelas 25, kelas 50, kelas 150, kelas 200 dan kelas 250. Kelas kekuatan ini menunjukan kekutan tekan rata-rata minimal dari 30 buah bata yang diuji
4. Bata merah tidak mengandung garam yang dapat larut sedemikian banyaknya sehingga pengkristalanya (yang berupa bercak-bercak putih) menutup lebih dari 50% permukaan batanya.
I.    Pengujian bata
Untuk mengetahui baik buruk dan mutu bata harus dilakukan pengujian sebagai berikut :
1. Uji serap air
Pengujian ini dilakukan dengan cara bata diambil acak dalam keadaan kering mutlak kemudian direndam dalam air sampai semua porinya terisi dengan air. Maka persentase berat air yang terserap dalam bata dibandingkan berat bata adalah indeks angka serap air pada bata. Bata merah atau batu bata diangap baik jika penyerapan airnya kurang dari 20%. Sepertinya kalau yang ini harus dilakukan di laboratorium

2. Uji kekerasan
Uji kekerasan bata dilakukan dengan menggoreskan kuku pada permukaan bata, jika goresan dengan kuku itu menimbulkan bekas goresan maka kekerasan bata anda kurang baik. Nah yang ini mudah kan bisa anda lakukan sendiri.

3. Uji bentuk dan ukuran
Semua permukaan bata harus rata dan bersudut siku-siku.

4. Uji bunyi
Uji bunyi dilakukan dengan memegang dua bata kemudian memukulkanya satu dengan yang lainya dengan pukulan tidak terlalu keras. Bata yang baik akan mengeluarkan bunyi yang nyaring. Uji bunyi ini merupakan salah satu parameter kekeringan dari batu bata anda. Tentu saja bata akan berbeda jika dalam keadaan basah, walaupun bata yang baik dia tidak akan mngeluarkan bunyi yang nyaring.

5.Uji kandungan garam
Uji kandungan garam dilakukan dengan cara merendam sebagian tubuh bata kedalam air, air akan terserap bata sampai ke bagian bata yang tidak direndam. Selama proses penyerapan air inilah garam-garam yang terkandung bata akan terlarut ke aatas ke bagian yang tidak direndam air. Nah garam-garam pada bata ini berupa bercak-bercak putih. Bata dikatakan baik jika bercak-bercak putih yang menutup permukaan bata kurang dari 50%. Bata dengan kandungan garam yang tinggi secara langsung akan berpengaruh pada lekatan antara bata dengan mortar pengisi, dimana dengan terganggunya lekatan antara bata dan mortar pengisi akan menurunkan kualitas bata anda.














BAB V
PENUTUP
A.     Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah kita tulis di atas, dapat disimpulkan bahwasanya pembuatan batu bata itu bisa secara tradisional. Dan kualitas yang dihasilkannya juga kuat tergantung bagaimana campuran bahan pembuatannya. Dan dari proses pwmbuatan bata yang agak rumit tersebut, terciptalah bata yang sering digunakan untuk pembuatan bangunan.

B.    Saran
1. Belilah bata yang berasal dari daerah yang sudah memang terkenal baik tanahnya. Biasanya disebuah daerah yang tanahnya jika dibuat genteng bagus maka biasanya juga akan dihasilkan bata yang bagus.
2. Walapun bata yang kita gunakan dalam jumlah ribuan, tidak ada salahnya dicek secara acak kualitas batanya.
3. Jika memang sudah terlanjur membelinya, atau sudah terlanjut terpasang tetapi kulitas batanya kurang bagus, maka komponen beton anda yang harus dijaga kualitasnya. Kualitas beton yang mesti anda jaga, meliputi kualitas beton, kulitas besi tulangan beton dan yang sangat penting adalah cara pelaksanaan atau pembuatan betonya dan jangan lupa perawatan betonnya. Semoga bermanfaat



0 komentar:

Post a Comment